Rumah Batak lengkap dengan seperangkat ensemble gondang batak, puppet sigale-gale yang bisa menari-nari di panggung kehidupan ini.
leluhur bangsa batak ini pernah menjadi:
1.Master of Architect
arsitek yang terinspirasi dari dunia hewan yang kecil-kecil, seperti: manuk (ayam) yang mengayomi anak-anaknya, sihapor (belalang) yang terlihat tetap hidup walau sudah mati, ulat yang gigih dan mampu membesarkan kepalanya hingga musuh pemangsanya kabur, cecak/tokek sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan. konstruksi ini anti binatang melata yang mungkin mengganggu keluarga, dibuatlah rumah marbara (kolong) sekaligus untuk tempat penyimpanan ternak kerbau yang sangat bermanfaat membajak sawah. Dari inspirasi itu, leluhur sang arsitek alam mendirikan tempat tinggalnya. kolom tiang-tiang di desain sedemikian rupa, sehingga tikus tidak akan pernah ditemukan di lumbung padi, bagian atas rumah. desain arstektural menyelesaikan hambatan alam. dan mereka, leluhur batak pernah mengecap kearifan dan kebijaksanaan sang maha arsitek alam semesta ini.
2.Master of Musical Creature
musisi dengan kesadaran asketis universal, bahwasannya dari alunan musik gondang bertalu-talu, disanalah suara kesejatian, esensi yang hakiki tersembunyi. mendengar gondang batak dengan repertoar asli sungguh seperti sedang mendengar senandung dari dunia lain. kadang tampil dalam nada melankolis yang sublim, kadang juga dinamis. nada-nada melodi dan ritme hidup tak jarang ditemui dalam lagu-lagu tradisional batak. sungguh esensial dan sejati. tak seperti budaya musik pop sekarang. maaf, musik dangkal dari segala sisi. dari lirik, dari partitur, dsb.
3.Master of Sculpture
leluhur Batak sudah menyadari bahwa pada titik tertentu, kehidupan ini adalah penjara. tidak ada kebebasan. hidup manusia seolah ada yang dikendalikan. tidak ada kebebasan. betullah, bahkan dari ahli aksioma sains geometrik pun berkata hal yang senada, there is no freedom in natural charts. it happens when you are in love with mathematic. Sculture hasil peradaban Batak banyak dijumpai jenisnya, sesuai perlambangan dan simbol filosofis kehidupan. salah satunya adalah yang ada di halaman ruma batak ini, patung sigale-gale. Yang menggunakan sistem kendali motorik, prinsip dasar robotika tradisional, semua bahan terbuat dari kayu. sistem gerak itu diciptakan sehingga orang yang berada di belakang patung bisa menggerak-gerakkan patung untuk manortor (tortor, tarian batak yang bukan hiburan). Sigale-gale ini punya kisah filosofi tersendiri. simbol kesendirian manusia. esensi hidup yang memang lahir dan mati dalam kesendirian. bukankah bumi, satu-satunya planet yang dihuni makhluk hidup? what a lonely earth in a vast universe. are you a lonesome lonely creature? admit it now!
4.Master of Language
lelhur batak juga salah satu leluhur paling cerdas di muka bumi ini. berhasil mencipta aksara dan angka dengan karakteristiknya sendiri. otentik. kebudayaan yang literate. punya sistem perhitungan dan takaran tersendiri. punya standar ukuran yang digunakan masyarakat sosial batak untuk digunakan dalam perdagangan.
leluhur batak juga menulis dan membaca. dari ragam artifak buku laklak dapat diterjemahkan mantra/kode ilmu pengetahuan yang mereka tinggalkan untuk generasi kemudian. (terkutuklah suharto pernah mengatakan batak itu buta huruf, kampungnya tertinggal, masih ada kan program desa tertinggal buatan pemerintah indonesia yang kacrut ini). huruf itu berasal dari permainan garis dan titik. kalau huruf latin ini adalah permainan dua garis satu titik. huruf batak adalah permainan geometri tiga garis dan satu titik. betapa logis dan matematisnya leluhur batak. dan talenta itu ada dalam DNA generasi batak. itupun kalau disadari.
5.Master of Social Complexity
lihat masyarakat batak yang tersusun matematis dalam sistem marga dan tarombo yang dimilikinya. marga adalah senjata sosial survival yang diciptakan leluhur batak. ke dalam sebagai pengikat erat tali kekeluargaan, ke luar sebagai identitas kebangsaan. marga juga berperan sebagai penjamin kesejahteraan. konon, dahulu filosofi batak itu adalah sintesis filsafat idealisme dan materialisme. jalan ketiga. budaya batak adalah manusia sosok idealis dan juga materialis. ahli filsafat paham apa irisan kedua aliran pemikiran ini. batak menjulang terbang tinggi menuju langit, dan pada saat yang sama mengakar membumi. itulah sebabnya, jaman dahulu sebelum kristenisasi dan islamisasi, tak ada orang batak yang pernah merasakan kelaparan. ada keluarga marga yang menjamin kesejahteraan setiap anggota keluarga. ahu do ho, ho do ahu. filsafat dasar yang turun temurun mendarah daging. terj. aku adalah kau, kau adalah aku.
di samping marga, ada juga lapis matematis untuk menjamin keteraturan matrix marga ini. Sistem sosial masyarakat budaya yang disebut Dalihan Natolu. wah, setelah mempelajari contract sosialnya Rousseau, baru saya mengerti arti dan makna Dalihan Natolu ini. semestinya Rousseau, filsuf Perancis, bapak revolusi, belajar kepada bangsa batak. small states, ideal democracynya Rousseau yang tak pernah terwujud ternyata sejak jaman behulak ada di tanah batak. c'mon people, i'm talking about great idea and hegemony here. berapa lama kita telah menjadi budak standar pengetahuan barat? mesti meng-kuotes ahli pikir mereka baru dianggap akademisi dan intelektual.
We are born and raise by wild nature, and yet we survived! we dont need standardization of knowledge. itu sebabnya Batak menganut basis hukum Copy Left. persetan dengan hak cipta. Ada kepemilikan individual yang tersistem dalam kepemilikan universal. Small Universe nya batak ya itu, Marga dan Dalihan Natolu. ada sistem self-belonging and state-belonging disana. dua-duanya berjalan beriringan. No conflict, no contradiction, at all. Kalau ada yang melanggar undang adat, ya jelas dia langsung di ban dari batak. diusir dari sosial kemasyarakatan. Punishment dan Reward yang jelas dan terukur. Peradaban yang ideal. sayangnya, telah hilang. tinggal serpihannya saja yang dapat dilihat sekarang ini. selain Dalihan Natolu ada juga yang disebut sistem bius. kepemimpinan budaya. Pemimpin ala Batak.
6. Master of Phylosophy
filsafat batak disebut "habatahon". spiritualisme alam dengan basis kesadaran penuh akan prinsip-prinsip materialisme. disini juga tempat mukim aesthetics of exsistence. wah, dikumpulin semua teori filsafat yunani sampai modern, belum tentu bisa meniru sendi-sendi kebudayaan batak. i mean it.
7.Master apa lagi, banyak kali bah, ini belum membahas Ulos, Ukiran, Gorga, Obat Natural Tradisonal Batak, Tari dan Musik Batak, sistem kalender tahunan "parhalaan", Kesusasteraan, umpama, umpasa, mitologi, cerita rakyat, Tradisi Ritual mulai dari manusia lahir sampai mati sampai tinggal kenangan di simbolkan di kuburan... o this is great. this people know that they have knowledge and wisdom to create their cultural tradition. UNIQUE, EXOTIC, and BEAUTIFUL in peace and harmony.
After all, my blood is Batak. and somehow i realize that I am part of the whole universe. My culture teach me that wisdom and knowledge unconsciously and also consciously. and today, my Batak is dying. On its way to extinction, like the flora and fauna that killed and burned by homo sapiens. that kind of human never feel the greatness, never know how beautiful is to be living in a cultural atmosphere.
leluhur bangsa batak ini pernah menjadi:
1.Master of Architect
arsitek yang terinspirasi dari dunia hewan yang kecil-kecil, seperti: manuk (ayam) yang mengayomi anak-anaknya, sihapor (belalang) yang terlihat tetap hidup walau sudah mati, ulat yang gigih dan mampu membesarkan kepalanya hingga musuh pemangsanya kabur, cecak/tokek sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan. konstruksi ini anti binatang melata yang mungkin mengganggu keluarga, dibuatlah rumah marbara (kolong) sekaligus untuk tempat penyimpanan ternak kerbau yang sangat bermanfaat membajak sawah. Dari inspirasi itu, leluhur sang arsitek alam mendirikan tempat tinggalnya. kolom tiang-tiang di desain sedemikian rupa, sehingga tikus tidak akan pernah ditemukan di lumbung padi, bagian atas rumah. desain arstektural menyelesaikan hambatan alam. dan mereka, leluhur batak pernah mengecap kearifan dan kebijaksanaan sang maha arsitek alam semesta ini.
2.Master of Musical Creature
musisi dengan kesadaran asketis universal, bahwasannya dari alunan musik gondang bertalu-talu, disanalah suara kesejatian, esensi yang hakiki tersembunyi. mendengar gondang batak dengan repertoar asli sungguh seperti sedang mendengar senandung dari dunia lain. kadang tampil dalam nada melankolis yang sublim, kadang juga dinamis. nada-nada melodi dan ritme hidup tak jarang ditemui dalam lagu-lagu tradisional batak. sungguh esensial dan sejati. tak seperti budaya musik pop sekarang. maaf, musik dangkal dari segala sisi. dari lirik, dari partitur, dsb.
3.Master of Sculpture
leluhur Batak sudah menyadari bahwa pada titik tertentu, kehidupan ini adalah penjara. tidak ada kebebasan. hidup manusia seolah ada yang dikendalikan. tidak ada kebebasan. betullah, bahkan dari ahli aksioma sains geometrik pun berkata hal yang senada, there is no freedom in natural charts. it happens when you are in love with mathematic. Sculture hasil peradaban Batak banyak dijumpai jenisnya, sesuai perlambangan dan simbol filosofis kehidupan. salah satunya adalah yang ada di halaman ruma batak ini, patung sigale-gale. Yang menggunakan sistem kendali motorik, prinsip dasar robotika tradisional, semua bahan terbuat dari kayu. sistem gerak itu diciptakan sehingga orang yang berada di belakang patung bisa menggerak-gerakkan patung untuk manortor (tortor, tarian batak yang bukan hiburan). Sigale-gale ini punya kisah filosofi tersendiri. simbol kesendirian manusia. esensi hidup yang memang lahir dan mati dalam kesendirian. bukankah bumi, satu-satunya planet yang dihuni makhluk hidup? what a lonely earth in a vast universe. are you a lonesome lonely creature? admit it now!
4.Master of Language
lelhur batak juga salah satu leluhur paling cerdas di muka bumi ini. berhasil mencipta aksara dan angka dengan karakteristiknya sendiri. otentik. kebudayaan yang literate. punya sistem perhitungan dan takaran tersendiri. punya standar ukuran yang digunakan masyarakat sosial batak untuk digunakan dalam perdagangan.
leluhur batak juga menulis dan membaca. dari ragam artifak buku laklak dapat diterjemahkan mantra/kode ilmu pengetahuan yang mereka tinggalkan untuk generasi kemudian. (terkutuklah suharto pernah mengatakan batak itu buta huruf, kampungnya tertinggal, masih ada kan program desa tertinggal buatan pemerintah indonesia yang kacrut ini). huruf itu berasal dari permainan garis dan titik. kalau huruf latin ini adalah permainan dua garis satu titik. huruf batak adalah permainan geometri tiga garis dan satu titik. betapa logis dan matematisnya leluhur batak. dan talenta itu ada dalam DNA generasi batak. itupun kalau disadari.
5.Master of Social Complexity
lihat masyarakat batak yang tersusun matematis dalam sistem marga dan tarombo yang dimilikinya. marga adalah senjata sosial survival yang diciptakan leluhur batak. ke dalam sebagai pengikat erat tali kekeluargaan, ke luar sebagai identitas kebangsaan. marga juga berperan sebagai penjamin kesejahteraan. konon, dahulu filosofi batak itu adalah sintesis filsafat idealisme dan materialisme. jalan ketiga. budaya batak adalah manusia sosok idealis dan juga materialis. ahli filsafat paham apa irisan kedua aliran pemikiran ini. batak menjulang terbang tinggi menuju langit, dan pada saat yang sama mengakar membumi. itulah sebabnya, jaman dahulu sebelum kristenisasi dan islamisasi, tak ada orang batak yang pernah merasakan kelaparan. ada keluarga marga yang menjamin kesejahteraan setiap anggota keluarga. ahu do ho, ho do ahu. filsafat dasar yang turun temurun mendarah daging. terj. aku adalah kau, kau adalah aku.
di samping marga, ada juga lapis matematis untuk menjamin keteraturan matrix marga ini. Sistem sosial masyarakat budaya yang disebut Dalihan Natolu. wah, setelah mempelajari contract sosialnya Rousseau, baru saya mengerti arti dan makna Dalihan Natolu ini. semestinya Rousseau, filsuf Perancis, bapak revolusi, belajar kepada bangsa batak. small states, ideal democracynya Rousseau yang tak pernah terwujud ternyata sejak jaman behulak ada di tanah batak. c'mon people, i'm talking about great idea and hegemony here. berapa lama kita telah menjadi budak standar pengetahuan barat? mesti meng-kuotes ahli pikir mereka baru dianggap akademisi dan intelektual.
We are born and raise by wild nature, and yet we survived! we dont need standardization of knowledge. itu sebabnya Batak menganut basis hukum Copy Left. persetan dengan hak cipta. Ada kepemilikan individual yang tersistem dalam kepemilikan universal. Small Universe nya batak ya itu, Marga dan Dalihan Natolu. ada sistem self-belonging and state-belonging disana. dua-duanya berjalan beriringan. No conflict, no contradiction, at all. Kalau ada yang melanggar undang adat, ya jelas dia langsung di ban dari batak. diusir dari sosial kemasyarakatan. Punishment dan Reward yang jelas dan terukur. Peradaban yang ideal. sayangnya, telah hilang. tinggal serpihannya saja yang dapat dilihat sekarang ini. selain Dalihan Natolu ada juga yang disebut sistem bius. kepemimpinan budaya. Pemimpin ala Batak.
6. Master of Phylosophy
filsafat batak disebut "habatahon". spiritualisme alam dengan basis kesadaran penuh akan prinsip-prinsip materialisme. disini juga tempat mukim aesthetics of exsistence. wah, dikumpulin semua teori filsafat yunani sampai modern, belum tentu bisa meniru sendi-sendi kebudayaan batak. i mean it.
7.Master apa lagi, banyak kali bah, ini belum membahas Ulos, Ukiran, Gorga, Obat Natural Tradisonal Batak, Tari dan Musik Batak, sistem kalender tahunan "parhalaan", Kesusasteraan, umpama, umpasa, mitologi, cerita rakyat, Tradisi Ritual mulai dari manusia lahir sampai mati sampai tinggal kenangan di simbolkan di kuburan... o this is great. this people know that they have knowledge and wisdom to create their cultural tradition. UNIQUE, EXOTIC, and BEAUTIFUL in peace and harmony.
After all, my blood is Batak. and somehow i realize that I am part of the whole universe. My culture teach me that wisdom and knowledge unconsciously and also consciously. and today, my Batak is dying. On its way to extinction, like the flora and fauna that killed and burned by homo sapiens. that kind of human never feel the greatness, never know how beautiful is to be living in a cultural atmosphere.
0 komentar:
Posting Komentar