Sirat bisa berbentuk motif-motif atau tulisan (kata-kata). Namun bisa juga berbentuk isian manik-manik yang ditata sedemikian rupa membentuk motif.
Ulos memang pekerjaan perempuan. Namun membuat sirat (manirat) bisa dikerjakan oleh laki-laki selain perempuan. Dan di jaman dulu banyak laki-laki yang mengerjakan sirat. Tapi kini jarang laki-laki membuat sirat lagi, kebanyakan wanita yang mengerjakannya.
Menurut mereka desa Nainggolan dulunya hebat, memiliki tradisi ulos yang kuat. Yaitu tradisi biru dari Samosir; sibolang, surisuri dan bolean. Kain-kain terbaik dari Nainggolan dipasarkan di Balige. Apa lagi, orang-orang Nainggolan pandai manirat.
Taken From Notes:
- Menyusuri Ulos Batak, Berkelana dengan Sandra Niessen (Mja Nashir)
- Dr. Sandra Niessen "Legacy in Cloth"
0 komentar:
Posting Komentar